Riset Center for Indonesia Strategic Development Initiatives (CISDI) menunjukkan, pandemi Covid-19 berdampak terhadap akses layanan kesehatan oleh masyarakat. Pasalnya, 43,6% responden merasa khawatir tertular Covid-19 ketika mengakses layanan kesehatan.
Sebanyak 31,7% responden tak mengakses layanan kesehatan lantaran takut secara sengaja didiagnosis positif Covid-19. Ada pula 14,3% responden yang khawatir adanya penutupan fasilitas/kelebihan kapasitas.
Kemudian, 14,1% responden khawatir tertular Covid-19 di luar rumah saat mengakses layanan kesehatan. Sebanyak 12,2% merasa khawatir adanya perubahan jam layanan fasilitas kesehatan.
Sebanyak 9,5% responden khawatir terhadap gangguan/buruknya penyediaan layanan karena Covid-19. Alasan lainnya yakni karena adanya pembatasan sosial (8,7%), penyedia layanan khusus yang ditangguhkan karena Covid-19 (8,5%), dan mendapat rekomendasi untuk menghindari kunjungan fasilitas (4,2%).
Adapun, survei ini dilakukan terhadap 748 responden yang diwawancarai mewakili 187 desa/kelurahan di 59 kota/kabupaten dari 15 provinsi. Survei yang dilakukan pada Juni-Agustus 2021 ini dilakukan melalui wawancara telepon terhadap tokoh atau perwakilan dari masyarakat, yaitu kepala desa/lurah, tokoh agama/adat, perwakilan organisasi sipil, dan kader kesehatan.
(Baca: Tren Jumlah Puskesmas di Indonesia Semakin Meningkat)