Aceh Butuh Lebih dari 1.500 Relawan Tenaga Kesehatan
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Dua pekan berselang sejak bencana banjir dan longsor melanda tanah Sumatra. Tapi, sampai sekarang warga di daerah terdampak belum terbebas dari ancaman, salah satunya di sektor kesehatan.
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dalam dua pekan terakhir ada ribuan kasus penyakit yang menyerang warga Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Namun, penanganan penyakit pasca-bencana ini menjadi tantangan besar, karena banjir dan longsor telah merusak banyak fasilitas kesehatan dan turut mengguncang kehidupan tenaga medis setempat.
"Masalah kami sekarang, dokter dan perawat juga menjadi korban, dan mereka tidak punya rumah, beberapa tidak bisa makan, mereka masih mengurus keluarga mereka," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara Indonesia Health Partners Meeting 2025 di Balai Kartini, Jakarta, Senin (8/12/2025).
(Baca: Kasus Penyakit Pasca-Bencana di Aceh (10 Desember 2025))
Menurut data Pusat Krisis Kesehatan dari Kemenkes, khusus untuk Provinsi Aceh, saat ini dibutuhkan lebih dari 1.500 relawan tenaga kesehatan.
Sebanyak 709 relawan dibutuhkan untuk mendukung operasional rumah sakit, dan 845 relawan untuk puskesmas serta posko pengungsian, dengan rotasi setiap dua minggu.
Berikut rincian kebutuhan relawan tenaga kesehatan di Provinsi Aceh per tanggal 11 Desember 2025:
Untuk rumah sakit:
- Dokter spesialis anak: 24 orang
- Dokter spesialis bedah: 24 orang
- Dokter spesialis obgyn: 24 orang
- Dokter spesialis penyakit dalam: 24 orang
- Dokter spesialis anestesi: 20 orang
- Dokter spesialis mata: 20 orang
- Dokter spesialis THT: 20 orang
- Dokter spesialis gizi klinik: 20 orang
- Dokter spesialis psikiatri: 22 orang
- Dokter spesialis KFR: 20 orang
- Dokter umum: 85 orang
- Perawat: 300 orang
- Tenaga farmasi: 28 orang
- Tenaga psikologi klinis: 22 orang
- Ahli teknologi laboratorium medik: 28 orang
- Perekam medis: 28 orang
- Total: 709 orang
Untuk puskesmas dan posko pengungsian:
- Dokter: 104 orang
- Perawat: 321 orang
- Bidan: 200 orang
- Dokter spesialis emergency: 38 orang
- Tenaga psikologi: 38 orang
- Tenaga farmasi: 36 orang
- Tenaga gizi: 36 orang
- Tenaga kesehatan lingkungan: 36 orang
- Tenaga promosi kesehatan: 36 orang
- Total: 845 orang
(Baca: Rasio Dokter di Tingkat Provinsi Indonesia Akhir 2025)