Peringkat kekuatan militer Indonesia berada diperingkat pertama di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) menurut lembaga pemeringkat Global Firepower pada 2021. Namun, anggaran pertahanan militernya ternyata kalah dibandingkan dengan anggaran militer Singapura.
Berdasarkan data Global Firepower, anggaran militer Indonesia senilai US$ 9,2 miliar pada 2021. Nilai tersebut berada di urutan kedua setelah Singapura yang memiliki anggaran militer US$ 10,7 miliar. Sebagai perbandingan, wilayah Singapura hanya 728 kilo meter (km) persegi sementara wilayah Indonesia mencapai 1,9 juta km persegi.
Di urutan ketiga, Thailand mempunyai anggaran militer US$ 7,2 miliar. Anggaran militer Vietnam sebesar US$ 6,39 miliar berada di urutan keempat. Berikutnya, Filipina yang memiliki anggaran militer U$ 4,25 miliar di posisi kelima dan Malaysia dengan anggaran militer US$ 3,85 miliar di urutan keenam.
Myanmar yang memiliki anggaran militer sebesar US$ 2 miliar berada di urutan ketujuh. Kamboja dengan anggaran militer US$ 600 juta di posisi kedelapan dan Laos dengan anggaran militer US$ 18 juta di urutan kesembilan.
Sebagai informasi, Amerika Serikat (AS) merupakan negara dengan anggaran militer terbesar di dunia, yaitu senilai US$ 740,5 miliar. Berikutnya, Tiongkok dengan anggaran militer US$ 178,2 miliar dan India dengan anggaran militer US$ 73,65 miliar.
Untuk terus meningkatkan kemampuan tempur Tentara Nasional Indonesia (TNI), pemerintah mengalokasikan anggaran militer senilai Rp 133,9 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022. Nilai tersebut meningkat 13% dibanding outlook 2021 yang sebesar Rp118,2 triliun.
(Baca: Global FirePower: Kekuatan Militer Indonesia Peringkat 1 di ASEAN pada 2021)