Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terdapat 23.743 embung di Indonesia pada 2020. Jumlah tersebut meningkat 19,1% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 19.938 embung.
Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan provinsi dengan jumlah embung terbanyak di tanah air, yakni 3.658 embung. Angkanya setara dengan 15,41% dari total embung yang ada pada tahun lalu.
Banyaknya pembangunan embung di NTT ditujukan mengatasi kekurangan air yang kerap terjadi selama musim kemarau di provinsi tersebut. Pasalnya, kondisi topografi di NTT beriklim kering, sehingga menyebabkan kemarau selama lebih dari tujuh bulan.
Sulawesi Selatan berada di posisi kedua dengan 2.737 embung atau 11,53%. Kemudian, Jawa Timur memiliki 2.704 embung atau 11,39%.
Adapun, terdapat 12.317 desa yang memiliki minimal satu embung di Indonesia pada tahun lalu. Proporsinya setara dengan 16,31% dari total 75.535 desa di dalam negeri.
NTT kembali menjadi provinsi dengan persentase desa yang memiliki minimal satu embung paling tinggi, yakni 42,77%. Setelahnya ada Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan yang masing-masing memiliki persentase sebesar 41,79% dan 28,12%.
Sementara, Papua Barat menjadi provinsi dengan persentase desa yang memiliki minimal satu embung paling rendah, yakni 2,43%. Di atasnya ada Papua dan Maluku Utara dengan persentase masing-masing sebesar 3,13% dan 5,8%.
(Baca: Terbesar dalam Enam Tahun, Anggaran Infrastruktur Capai Rp 417,4 Triliun pada 2021)