Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat, sebanyak 1.299 sekolah menjadi klaster virus corona Covid-19 hingga 22 September 2021 pukul 09.45 WIB. Dari jumlah tersebut, ada 7.285 pendidik dan 15.655 siswa yang terinfeksi corona.
Secara rinci, klaster penularan corona terbanyak berada di jenjang Sekolah Dasar (SD), yakni 584 unit. Jumlah pendidik SD yang terkena corona sebanyak 3.174 orang. Sementara, ada 7.144 siswa SD yang terpapar virus tersebut.
Sebanyak 250 klaster corona berada di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dari jumlah itu, 955 pendidik dan 2.006 siswa di PAUD telah terpapar corona.
Kemudian, sebanyak 243 Sekolah Menengah Pertama (SMP) turut menjadi klaster corona. Ada 1.482 pendidik dan 2.201 siswa SMP yang terinfeksi corona dari klaster tersebut.
Di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), tercatat ada 107 klaster corona. Dari klaster tersebut, ada 798 pendidik dan 1.947 siswa SMA yang telah terinfeksi corona.
Lalu, ada 70 klaster corona di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan. Sebanyak 605 pendidik dan 1.947 murid SMK juga telah terinfeksi corona.
Terakhir, ada 15 klaster corona yang berada di tingkat Sekolah Luar Biasa (SLB). Sebanyak 131 pendidik dan 112 siswa SLB telah terpapar corona.
Meski ada sekolah yang menjadi klaster corona, Kemendikbudristek tetap menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Berdasarkan data mereka, porsi sekolah yang mengadakan PTM mencapai 42% dari pelaksanaan pendidikan saat ini.
(Baca: Ada 29% Sekolah Tak Memiliki Layanan Sanitasi pada 2020)