Skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Papua tercatat sebesar 60,44 pada 2020. Skor tersebut lebih rendah 11,5 poin dari rata-rata IPM nasional yang mencapai 71,94, sekaligus paling rendah di Indonesia.
Jika dilihat trennya, maka IPM Papua sempat mengalami kenaikan selama periode 2010 hingga 2019. Namun, skor IPM Papua kembali turun 0,4 poin pada tahun lalu.
Selain itu, pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota Papua masih belum merata. Hanya 5 dari 29 kabupaten/kota di Bumi Cenderawasih yang masuk kategori tinggi, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapusa, Biak Numfor, Mimika, dan Merauke.
Skor IPM di tujuh kabupaten/kota Papua masuk kategori sedang, yakni Nabire, Kepulauan Yapen, Sarmi, Keerom, Waropen, Supiori dan Boven Digoel. Sementara, IPM di 17 kabupaten/kota Papua masuk kategori rendah, antara lain Jayawijaya, Paniai, Puncak Jaya, Mappi, Asmat, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Tolikara, Nduga, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Yalimo, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya, Deiyai, dan Mamberamo Raya.
IPM merupakan ukuran dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. Skor IPM di bawah 60 masuk kategori rendah, 60-70 sedang, 70-80 tinggi, dan di atas 80 sangat tinggi.
(Baca: Pembangunan Manusia Indonesia Terus Menunjukkan Perbaikan)