Salah satu hasil bumi yang banyak diproduksi Indonesia adalah timah. Berdasarkan Ringkasan Komoditas Mineral yang diterbitkan U.S. Geological Survey pada Januari 2021, Indonesia merupakan negara penghasil timah terbesar kedua di dunia dengan produksi 66.000 ton timah pada 2020.
Pada 2019, Indonesia mampu memproduksi 77,500 ton timah. Dilansir dari International Tin Association, sekitar 96 persen timah diproduksi oleh PT. Timah dengan basis penambangan di Bangka Belitung dan laut lepas.
Tiongkok masih menjadi negara penghasil timah terbanyak di dunia. Pada 2019, Negeri Tirai Bambu ini mampu menghasilkan 84,500 ton timah. Kemudian, hasilnya menyusut pada 2020 menjadi 81,000 ton.
Negara-negara penghasil timah terbesar lainnya pada 2020, yaitu Myanmar 33,000 ton, Peru 18,000 ton, Kongo 17,000 ton. Seperti halnya Tiongkok dan Indonesia, hasil timah di Myanmar dan Peru juga menyusut dibandingkan 2019, yang mampu menghasilan masing-masing 42,000 ton dan 19,900. Hanya Kongo yang produk timahnya meningkat dibandingkan 2019, yaitu dari 12,000 ton timah menjadi 17,000 ton.
10 negara penghasil timah terbesar di dunia 2020:
1. Tiongkok 81,000 ton
2. Indonesia 66,000 ton
3. Myanmar 33,000 ton
4. Peru 18,000 ton
5. Kongo 17,000 ton
6. Bolivia 17,000 ton
7. Brazil 13,000 ton
8. Amerika Serikat 6,800 ton
9. Malaysia 6,000 ton
10. Vietnam 4,900 ton
Berdasarkan laporan tersebut, produksi timah di seluruh tahun 2020 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu juga sejalan dengan penurunan penggunaan timah global yang kemungkinan disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan gangguan pada industri pertambangan dan manufaktur di seluruh dunia.
(baca: Produksi Timah Nasional Lampaui Target Pemerintah pada 2019)