Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, salah satunya adalah emas. Penambangan emas pun menjadi industri yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Produksi emas nasional mengalami kenaikan dari 2016-2019, tetapi mengalami penurunan pada 2020. Dikutip dari ceicdata.com, produksi emas nasional dilaporkan sebesar 130 ton pada 2020. Jumlah tersebut turun sembilan ton atau 6,47% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 139 ton.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan, penurunan produksi emas pada 2020 sebagai imbas dari terpengaruhnya kegiatan produksi di PT Freeport Indonesia. Hal tersebut terkait masa transisi dari penambangan terbuka ke penambangan bawah tanah.
Sepanjang setengah dekade tersebut, produksi emas tertinggi terjadi pada 2019 yakni sebesar 139 ton. Sementara produksi terendah terjadi pada 2016 sebesar 73,59 ton. Peningkatan produksi pada 2018 dipengaruhi naiknya produksi emas PT Freeport Indonesia sebesar 68,45 ton.
Di Indonesia, setidaknya ada lima tambang emas raksasa yang tersebar di beberapa wilayah. Kelima tambang emas tersebut antara lain Grasberg (Papua), Tujuh Bukit (Banyuwangi), Gosowong (Sulawesi Utara),Batu Hijau (Nusa Tenggara Barat), dan Martabe (Sumatra Utara).
(Baca Selengkapnya: Survei: 46% Orang Indonesia Berinvestasi Emas)