Kementerian Kesehatan Deteksi 943 Kasus Covid-19 Varian Delta di Indonesia

1
Andrea Lidwina 28/07/2021 18:40 WIB
Image Loader
Memuat...
Persebaran Kasus Covid-19 Varian Delta di Indonesia (per 27 Juli 2021)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, ada 943 kasus virus corona Covid-19 varian Delta (B.1.617.2) di Indonesia hingga Selasa, 27 Juli 2021. Jumlah tersebut telah tersebar di 22 provinsi di dalam negeri.

DKI Jakarta memiliki kasus varian Delta paling banyak, yakni 298 kasus. Jawa Barat berada di posisi selanjutnya dengan 277 kasus varian Delta.

Kemudian, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur masing-masing memiliki 164 kasus dan 41 kasus. Sebanyak 20 kasus varian Delta juga diidentifikasi di Sumatera Utara dan Yogyakarta.

Ada 17 kasus varian Delta yang terdeteksi di Banten. Sebanyak 16 kasus varian Delta di Nusa Tenggara Barat. Sementara, 13 kasus varian Delta berada di Kalimantan Timur.

Selain Delta, ada 60 kasus varian Alfa (B.1.1.7) yang terdeteksi di Indonesia. Ada pula 13 kasus varian Beta (B.1.351) yang telah berada di tanah air.

Dengan begitu, Indonesia kini memiliki total 1.016 kasus dari varian baru corona. Jumlah itu diperoleh dari pemeriksaan terhadap 3.650 sekuens.

Ketiga varian baru tersebut dianggap memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dibandingkan varian awal asal Wuhan, Tiongkok. Berdasarkan hasil studi tim peneliti gabungan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), London School of Hygiene and Tropical Medicine, dan Imperial College London, varian Delta memiliki tingkat penularan 97% lebih tinggi.

Tingkat penularan varian Alfa tercatat punya level transmisi sebesar 29%. Sedangkan, tingkat penularan varian Beta lebih tinggi 25%.

Demi mencegah penularan corona, masyarakat diimbau untuk patuh disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Selain itu, masyarakat diharapkan menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

(Baca: Masih Ada 150 RT Zona Merah Covid-19 di Jakarta)

Data Populer

Lihat Semua