Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp 219,3 triliun hingga Mei 2021. Jumlah itu setara dengan 1,32% dari produk domestik bruto (PDB). Selain itu, defisit tersebut mencapai 21,8% dari target di APBN 2021 yang sebesar Rp 1.006,4 triliun.
Defisit APBN hingga Mei 2021 melebar karena belanja pemerintah pusat yang melonjak. Sementara, realisasi pendapatan negara masih belum optimal sampai bulan kelima tahun ini.
Secara rinci, realisasi belanja negara mencapai Rp 945,7 triliun atau meningkat 12,1% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 843,9 triliun. Realisasi tersebut mencapai 34,4% dari targetnya di APBN 2021.
Sedangkan, realisasi pendapatan negara sebesar Rp 726,4 triliun atau tumbuh 9,3% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Realisasi ini telah mencapai 41,7% dari targetnya di APBN 2021.
Adapun, keseimbangan primer mengalami minus Rp 67,1 triliun atau negatif 0,43% terhadap PDB hingga Mei 2021. Angka tersebut lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar minus 0,22% terhadap PDB.
(Baca: Defisit APBN Capai Rp 138,06 Triliun hingga April 2021)