Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, luas areal kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia mencapai 296 ribu hektare pada 2020. Jumlah tersebut mengalami penurunan hingga 82,01% dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,65 juta hektare.
Tak hanya itu, KLHK juga menyebut titik panas (hotspot) menurun pada tahun lalu. Berdasarkan pemantauan melalui satelit Terra/Aqua (NASA) dengan confidence level lebih dari 80%, terdapat 2.565 hotspot sepanjang 2020. Angkanya lebih rendah dibandingkan pada 2019 yang mencapai 29.337 hotspot.
Sementara berdasarkan pemantauan melalui satelit NOAA dengan confidence level lebih dari 80%, ada 1.144 hotspot pada tahun lalu. Jumlah itu menurun 85,4% dibandingkan pada 2019 yang mencapai 7.830 titik.
(Baca: 2.922 Bencana Alam Terjadi di Indonesia sepanjang 2020)
Menteri KLHK Siti Nurbaya mengatakan, penurunan karhutla terjadi karena adanya upaya pencegahan yang lebih masif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya dengan melakukan teknik modifikasi cuaca yang bekerja sama dengan BMKG, BPPT, BNPB, dan TNI AU.
Patroli terpadu pencegahan karhutla juga dilakukan di 822 desa. Selain itu, ada patroli mandiri yang digelar di 776 desa rawan karhutla.
Silakan klik tautan ini untuk mendapatkan data selengkapnya.