Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, volume impor pupuk dari Tiongkok mencapai 1,9 ribu ton pada 2019. Angka tersebut menjadikan Tiongkok sebagai negara asal impor pupuk terbesar ke Indonesia.
Kanada berada di urutan kedua dengan volume impor pupuk sebesar 963,3 ton pada 2019. Sementara, impor pupuk dari Rusia mencapai 818,7 ton, Mesir 681,3 ton, dan Belarusia 640,2 ton.
Pupuk masuk ke dalam 10 golongan utama barang yang diimpor ke tanah air. Nilainya mencapai Rp 2,2 triliun pada April 2020. Padahal, Indonesia sendiri sudah memiliki BUMN yang bisa memproduksi pupuk, yakni PT Pupuk Indonesia.
(Baca: Indonesia Paling Banyak Impor Nonmigas dari Tiongkok pada Kuartal I-2021)
Menurut anggota Komisi IV DPR Endang Setyowati, Indonesia masih harus mengimpor pupuk karena adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan riil dengan produksi. Selain itu, pasokan gas sebagai bahan baku industri pupuk masih terbatas, sehingga berdampak pada harga jualnya yang belum kompetitif dengan produk impor.
Silakan klik tautan ini dalam kategori: ekonomi makro >> perdagangan luar negeri untuk mendapatkan data selengkapnya.