Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berupaya bertahan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19. Ragam cara mereka lakukan, mulai dari mengurangi produksi, restrukturasi kredit, hingga mengurangi pekerja.
UMKM yang bergerak dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring) memanfaatan cara yang berbeda. Berdasarkan data Agustus 2020, sebanyak 27% responden UMKM yang masih menjalankan usahanya secara luring memilih untuk mengurangi produksi. Sementara hanya 19% UMKM daring yang memilih opsi tersebut.
(Baca: Apa Saja Sektor UMKM yang Sudah Manfaatkan Kanal Daring?)
UMKM dengan akses digital dapat menerapkan beragam pilihan strategi di tengah krisis. Sebanyak 16% UMKM daring mencari alternatif lain dengan memodifikasi produknya. Hanya 5% UMKM bertahan secara luring menggunakan opsi yang sama.
Mandiri Institute melakukan survei UMKM terhadap 320 responden. Mereka tersebar di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, serta Bali dan Nusa Tenggara. UMKM tersebut bergerak di sejumlah lini, seperti akomodasi, perdagangan, konstruksi, dan restoran.