Perbandingan Pertumbuhan Laba Bersih Emiten Farmasi selama Pandemi


Nama Data | Nilai |
---|---|
Merck | 424,7 |
Merck Sharp | 75,7 |
Dharya Varia | 22,1 |
Sido Muncul | 10,6 |
Kalbe Farma | 10,1 |
Tempo Scan | 1,5 |
Kimia Farma | -15,6 |
Pyridam Farma | -39 |
Phapros | -43,5 |
Indofarma | -80,8 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Mayoritas perusahaan farmasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil mencatatkan kinerja positif selama semester I-2020. Pertumbuhan laba bersih emiten farmasi Merck (MERK) melonjak 424,7% pada periode semester I-2020 dibandingkan periode tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Laba bersihnya pada periode ini tercatat Rp 32,1 miliar dari Rp 6,1 miliar.
Posisi selanjutnya Merck Sharp (SCPI) yakni dengan pertumbuhan laba bersih yakni 75,7%. Kemudian, Dharya Varia (DVLA) dan Sido Muncul (SIDO) masing-masing tumbuh 22,1% dan 10,6%.
Adapun pertumbuhan laba bersih yang paling anjok yakni Indofarma (INAF) dan Phapros (PEHA) yakni -80,8% dan -43,5%. Lalu, Pyridam Farma (PYFA) dan Kimia Farma (KAEF) masing-masing -39% dan -15,6%.