Pada 2020 defisit APBN kembali diproyeksikan melebar dari 5,07% menjadi 6,3%. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menjelaskan, upaya penurunan defisit APBN dilakukan secara bertahap. Karena apabila pada 2021 defisit APBN langsung turun ke 3% justru akan membahayakan perekonomian.
Defisit APBN pada 2021 masih 4,2%. Kemudian diturunkan bertahap menjadi 3,6% pada 2022 dan baru pada 2023 di bawah 3%, yaitu 2,7%.
(Baca: Imbas Covid-19, Defisit APBN 2020 Melebar 5,07% dari PDB)