Pandemi Covid-19 telah berpengaruh terhadap kejiwaan seseorang akibat mengisolasi diri. Dua dari lima orang atau 43% responden mengaku tak sabar untuk kembali ke kehidupan normal. Selain itu, tak sedikit pula yang cemas akan kondisi kesehatannya (34%).
Isolasi membuat banyak orang mendambakan interaksi sosial. Emosi yang campur aduk dapat mencerminkan bagaimana terisolasinya orang-orang. Tingkat isolasi berbanding lurus dengan dampak psikis yang dialami seseorang. Ketidakpastian seperti saat ini dapat menjadi sumber kegelisahan, seperti dilansir dari Ipsos.
Ipsos melakukan survei hampir 14.000 orang di 15 negara besar. Beberapa negara tersebut adalah Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Amerika Serikat, Tiongkok, dan India.
(Baca: Berapa Jumlah Penduduk Dunia yang Wajib Mematuhi “Lockdown”?)