Asia Tenggara Jadi Target Penipuan Iklan Online Senilai US$ 260 Juta

Teknologi & Telekomunikasi
1
Dwi Hadya Jayani 20/06/2019 15:14 WIB
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

AppsFlyer menerbitkan laporan mengenai ad fraud (penipuan melalui iklan) di Asia Pasifik. Perusahaan analisis pemasaran dan atribusi internet ini menganalisis 2,5 miliar instalasi yang terdiri atas 8.000 aplikasi di segmen keuangan, e-commerce, travel, utilities, hiburan, dan permainan.

AppsFlyer mengidentifikasi bahwa Asia Tenggara menjadi target utama penipuan melalui iklan internet di Asia Pasifik dengan risiko senilai lebih dari US$ 260 juta atau sekitar Rp 3,64 triliun (kurs Rp 14.000/US$). Asia Tenggara menjadi target penipuan melalui iklan online karena penetrasi internet yang tinggi, peningkatan kualitas konektivitas, dan integrasi sistem pembayaran elektronik.

India merupakan target kedua terbesar dari penipuan melalui iklan internet di Asia Pasifik, dengan potensi risiko US$ 186 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun. Sementara itu, total potensi kerugian yang dihadapi para pemasar di Asia Pasifik akibat penipuan iklan di internet mencapai US$ 650 juta atau sekitar Rp 9,1 triliun. 

(Baca Databoks: Survei CIGI: Facebook, Medsos yang Banyak Digunakan untuk Menyebar Hoaks)

Editor : Hari Widowati
Data Populer
Lihat Semua