Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) jatuh ke zona merah pada penutupan perdagangan Jumat (14/6). Padahal, pada saat pembukaan IHSG menguat ke level 6.278,03 poin. Namun, sekitar pukul 10.00 WIB hingga penutupan perdagangan IHSG anjlok ke level 6.250,26 poin.
Masuknya IHSG ke zona merah terjadi bersamaan dengan sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) untuk Pilpres di Mahkamah Konstitusi dengan pemohon Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno. Analis Panin Sekuritas William Hartanto menepis anggapan bahwa sidang perdana sengketa Pilpres 2019 memengaruhi laju IHSG. Pasalnya, putusan sidang baru akan dibacakan pada 28 Juni 2019.
IHSG memasuki zona merah sejak 12 Juni 2019 di level 6.276,17 dan 13 Juni 2019 pada level 6.273,08 poin. Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai, terkoreksinya laju IHSG disebabkan oleh faktor-faktor domestik maupun global. Faktor domestik yang menjadi sentimen negatif adalah penurunan cadangan devisa sebesar US$ 4 miliar. Sementara itu, sentimen negatif dari pasar global disebabkan oleh pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia, perang dagang AS-Tiongkok, dan faktor geopolitik seperti potensi krisis di kawasan Timur Tengah.
(Baca Databoks: Penurunan IHSG Terburuk Kedua di Asean)