Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah akibat sentimen negatif kerusuhan dan aksi massa yang terjadi sejak Selasa (21/5) malam. Berdasarkan data RTI Business, nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot dibuka di level Rp 14.480 per dolar AS, Rabu (22/5). Namun, rupiah terus tertekan hingga ke level Rp 14.525 pada pukul 16.00 WIB.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menilai, pelemahan rupiah dipengaruhi ketidakpastian politik di dalam negeri. Faktor ini terkait dengan hasil rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menyatakan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin memenangkan hasil Pilpres 2019. Kubu pendukung paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menolak hasil pleno tersebut dan melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Kerusuhan ini membuat pelaku pasar melakukan aksi ambil untung (profit taking) di pasar uang Indonesia. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi berlanjut hingga mendekati level Rp 15.000 per dolar AS apabila pihak Kepolisian dan TNI gagal mengamankan kondisi dalam negeri.