Libur panjang hari rata Idul Fitri membuat hari kerja pada Juni 2018 lebih sedikit dari bulan sebelumnya berdampak terhadap kinerja ekspor dan impor nasional. Badan Pusat Statistik merilis nilai ekspor Indonesia sepanjang Juni 2018 Turun 19,8% menjadi US$ 13 miliar dari bulan sebelumnya, namun dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya tumbuh 11,47%. Ekspor bulan lalu terdiri dari ekspor migas senilai US$ 1,72 miliar dan nonmigas US$ 11,28 miliar.
Demikian pula impor Indonesia pada Juni merosot 36,27% menjadi US$ 11,26 miliar dari bulan sebelumnya, namun jika dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya masih mencatat kenaikan 12,66%. Nilai impor minyak dan gas sepanjang Juni mencapai US$ 2,1 miliar, turun dari bulan sebelumnya dan nonmigas menyusut 38,23% menjadi US$ 9,14 miliar. Pelaku bisnis melakukan impor sebelum memasuki bulan puasa serta antisipasi libur panjang membuat nilai impor sepanjang Juni turun lebih dari sepertiga dari bulan sebelumnya
Nilai impor yang turun lebih dalam dibanding ekspor membuat neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2018 mencatat surplus US$ 1,74 miliar. Surplus ini merupakan yang pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir sehingga defisit neraca perdagangan menyempit menjadi tinggal US$ 1 miliar dari sebelumnya mencapai US$ 2,83 miliar.