Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok diperkirakan bakal mempengaruhi perdagangan dunia, termasuk di negara-negara kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia. Perang tarif bea masuk yang mulai diberlakukan akan mendorong kedua negara tersebut untuk mencari pasar baru. Ini yang menjadi perhatian semua negara-negara di dunia saat ini. Sebab, tidak tertutup kemungkinan barang ekspor AS dan Tiongkok akan membanjiri negaranya jika tidak diantisipasi.
Berdasarkan data ASEANSTATS nilai perdagangan barang antara Indonesia dengan seluruh mitra dagangnya mencapai US$ 325,8 miliar. Jumlah tersebut terdiri dari ekspor US$ 168,81 miliar dan impor 107,88 miliar sehingga neraca perdagangannya surplus US$ 11,8 miliar. Seperti diketahui, neraca perdagangan Indonesia hingga Mei 2018 telah mengalami defisit US$ 1,8 miliar.
Di tingkat ASEAN, kinerja ekspor Indonesia berada di urutan ke lima di bawah Vietnam yang mencatat ekspor sebesar US$ 213,9 miliar. Sedangkan negara yang mencatat ekspor terbesar adalah Singapura, yaitu mencapai US$ 383,25 miliar. Di urutan kedua, Thailand dengan nilai ekspor US$ 236,69 miliar dan di ketiga Malaysia dengan ekspor US$ 217,84 miliar.