Meningkatnya permintaan impor barang yang dibarengi dengan turunnya kinerja ekspor membuat neraca perdagangan Indonesia pada April 2018 mengalami defisit. Menjelang datangnya bulan puasa serta menyambut hari Raya Lebaran 2018 impor barang meningkat.
Badan Pusat Statistik mencatat nilai impor bulan lalu meningkat 11,28% menjadi US$ 16,05 miliar dari bulan sebelumnya sementara nilai ekspor turun 7,19% menjadi US$ 14,47 miliar. Alhasil, neraca perdagangan mengalami defisit US$ 1,63 miliar. Defisit ini merupakan yang ketiga kalinya dalam empat bulan pertama 2018 dan juga merupakan yang terdalam sejak Mei 2014.
Menurut golongan barang (HS) impor kapal terbang dan bagiannya melonjak 290,66% menjadi US$ 238,3 juta. Kemudian diikuti golongan barang ampas/sisa industri makanan yang naik 131,56% menjadi US$ 238,3 juta. Sementara menurut nilai, impor mesin dan pesawat mekanik merupakan yang terbesar, yakni mencapai US$ 2,18 miliar diikuti mesin dan peralatan listrik senilai US$ 1,83 miliar.