Ketidakpastian global seiring masih adanya potensi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) serta terdepresiasinya nilai tukar rupiah yang mendekati level Rp 14 ribu/dolar memicu kekhawatiran investor di pasar. Ini yang menjadi pemicu investor asing keluar dari pasar obligasi dan saham domestik.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat kepemilikan investor asing di Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada akhir April 2018 menyusut Rp 24,4 triliun menjadi Rp 845,34 triliun dari bulan sebelumnya. Demikian porsi kepemilikan investor asing di obligasi pemerintah turun menjadi tinggal 38,44% dari bulan sebelumnya mencapai 39,31%.
Sepanjang April 2018 Bursa Efek Indonesia juga dilanda tekanan jual dan investor asing mencatat net jual Rp 10,38 triliun. Alhasil Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang bulan lalu turun 3,14% ke level 5.994. Demikian pula indeks komposit obligasi (ICBI) Indonesia Bond Pricing Agency turun 0,8% ke posisi 242,22.