Dapatkan akses instan ke artikel “Melambatnya Penjualan Tekan Laba Emiten Ritel”.
Rp10.000
Kami menerima pembayaran berikut:
Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.
Laba/Rugi Emiten Ritel (2016-2017)
:[/] [bold]
:[/] [bold]
:[/] [bold]
Nama Data
2016
2017
Matahari Department Store
2,02 Triliun
1,91 Triliun
Sumber Alfaria Trijaya
601,59 Miliar
300,28 Miliar
Midi Utama Indonesia
196,04 Miliar
102,81 Miliar
Hero Supermarket
120,59 Miliar
-191,41 Miliar
A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar
Melambatnya daya beli masyarakat sepanjang tahun lalu yang berdampak terhadap melambatnya penjualan membuat emiten di sektor ritel turun seperti yang terlihat dalam grafik di bawah ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, konsumsi masyarakat pada 2017 tumbuh 4,95% lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 5,01%.
Empat emiten sektor ritel yang telah mengeluarkan laporan keuangan tahun buku 2017 mengalami penurunan laba. Hero Supermarket (HERO) mengalami penurunan paling tajam dialami Hero Supermarket, sepanjang tahun lalu mencatat rugi Rp 191,4 miliar dari tahun sebelumnya untung Rp 120,59 miliar. Tiga emiten lainnya, Matahari Departement Store (LPPF) labanya turun 5,6%, Midi Utama Indonesia (MIDI) menyusut 48% serta Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) jatuh 50%.
>
Melambatnya pertumbuhan penjualan yang dibarengi dengan meningkatnya beban pendapatan membuat laba perusahaan ritel tahun lalu turun dibanding tahun lalu, bahkan hingga merugi. Sementara turunya laba AMRT dan MIDI juga dipicu oleh meningkatnya beban penjualan dan distribusi seiring bertambahnya gerai kedua emiten.