Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Januari-Juni 2017 mencapai Rp 474,28 miliar yang berarti turun 21 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun jumlah proyek mencapai 4.103 unit atau turun 41,46 persen dari sebelumnya mencapai 7 ribu unit.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) FLPP terbesar sepanjang enam bulan pertama 2017 diberikan di Papua Barat dengan nilai mencapai Rp 106,78 miliar. Dengan jumlah proyek mencapai 673 unit. Di urutan kedua, Jawa Barat dengan penyaluran FLPP sebesar Rp 47,49 miliar dengan proyek sebanyak 426 unit. Di posisi ketiga Sumatera Utara Rp 42 miliar berjumlah 434 unit.
FLPP merupakan fasilitas untuk pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, baik yang berpenghasian tetap maupun tidak tetap. Tingginya animo masyarakat yang tidak mampu untuk memiliki rumah ternyata ditanggapi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan memberikan KPR FLPP. Masyarakat bisa memperoleh bantuan uang mua rumah Rp 4 juta per rumah dan bunga KPR yang terjangkau dengan periode 15-20 tahun.