Layanan transportasi online sedang berperang untuk memenangkan pasar di Asia Tenggara, baik sesama kompetitornya maupun dengan taksi konvensional. Berdasarkan studi iPrice pangsa pasar layanan transportasi ini akan mencapai US$ 13 miliar pada 2025. Mereka berlomba memberikan harga termurah untuk konsumen.
Tarif Grab untuk jarak 5 kilometer (km) di Malaysia hanya mencapai US$ 1,8, terendah dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya. Komponen tarif dasar yang rendah membuat tarif Grab di Negeri Jiran tersebut paling murah. Sementara tarif Grab di Indonesia dan Filipina sama yaitu US$ 1,9 untuk jarak 5 km. Sementara tarif Grab tertinggi di catat di Singapura, yakni mencapai US$ 4,3. Tarif dasar dan jarak yang cukup tinggi membuat jasa layanan online Grab di Negeri Singa tersebut paling mahal.
Di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Makasar dan Bali kondisi jalanan akan padat pada jam pergi dan pulang kerja. Rata-rata masyarakat menghabiskan waktu 1-3 jam di perjalanan. Dalam kondisi seperti ini masyarakat membutuhkan moda transportasi yang paling murah, cepat dan mudah di dapatkan. Ada dua pilihan transportasi, yaitu taxi konvensional atau layanan transportasi online seperti Uber dan Grab ataupun Go-Car.