Pada kuartal-III 2015, indeks harga properti residensial tercatat melambat karena melemahnya ekonomi domestik. Meski demikian menurut survei Bank Indonesia, masih terdapat kenaikan harga perumahan di beberapa wilayah. Kenaikan ini terjadi mengikuti kenaikan harga bahan bangunan, upah pekerja, dan juga kenaikan bahan bakar minyak. Provinsi dengan kenaikan harga jual rumah signifikan antara lain Batam, Makassar, Semarang, Palembang, Balikpapan, Surabaya, Banjarmasin, Manado, Bandung, dan DKI Jakarta.