Berdasarkan data Bank Dunia, pada Mei 2023 rata-rata harga gula global mencapai USD 0,56 per kilogram (kg).
Harga tersebut naik 5,6% dibanding April 2023 (month-on-month), melonjak 30,2% dibanding Mei 2022 (year-on-year), sekaligus menjadi rekor termahal dalam sedekade terakhir.
Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), pada Mei 2023 harga gula global melonjak karena sejumlah faktor, salah satunya kecemasan akan peristiwa El Nino, fenomena pemanasan suhu permukaan laut yang bisa menimbulkan kekeringan di sejumlah wilayah.
"Ada peningkatan kekhawatiran akan perkembangan El Nino yang dapat mempengaruhi panen pada musim 2023-2024, bersamaan dengan persediaan gula global yang lebih rendah dari perkiraan," kata FAO dalam laporan World Food Situation, Jumat (2/6/2023).
"Keterlambatan pengiriman di tengah ketatnya persaingan kedelai dan jagung di Brasil juga turut mendorong kenaikan harga gula global," kata FAO.
(Baca: Impor Gula Indonesia Meningkat, Capai Rekor pada 2022)
Menurut Direktur Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, kenaikan harga gula global ini tidak akan langsung berdampak pada industri makanan dan minuman di Indonesia.
Pasalnya, industri makanan dan minuman skala besar biasanya membeli bahan baku gula berdasarkan kontrak waktu tertentu, dan saat ini pelaku industri masih menggunakan stok gula kristal rafinasi (GKR) yang diimpor pada awal 2023.
"(Impor gula) rafinasi dari awal 2023 sudah bisa masuk, yang (harganya) naiknya tinggi itu di bulan Mei," kata Putu, disiarkan Katadata.co.id, Selasa (12/6/2023).
Putu menilai, dampak kenaikan harga gula global baru akan terasa di Indonesia saat kontrak impor awal 2023 sudah habis. Ia pun belum bisa memprediksi kapan dampak tersebut akan muncul.
"Saya harus buka data dulu, karena kita harus melihat seberapa banyak izin (impor gula) yang sudah direalisasikan. Kapan harga gula naik bisa terlihat di sana. Kalau sebelum Mei, harganya masih di bawah. Kalau sekarang belum ada pengaruhnya," kata Putu.
Adapun berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, rata-rata harga gula pasir di Indonesia masih cenderung stabil sejak kuartal akhir 2022 sampai Mei 2023.
(Baca: Harga Gula Pasir Cenderung Stabil sampai Mei 2023, Lebih Murah dari Setahun Lalu)