PT Pupuk Indonesia (Persero) memproduksi pupuk mencapai 12,235 juta ton sepanjang 2021. Realisasi produksi pupuk itu setara 100,01% dari rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) yang sebesar 12,234 juta ton.
Jika dilihat secara tren, produksi pupuk Indonesia cenderung meningkat. Namun, produksinya turun tipis pada 2021 sebesar 0,2% dibandingkan pada 2020 yang sebesar 12,26 juta ton.
Total produksi pupuk pada 2021 tersebut terdiri dari Urea sebesar 7,96 juta ton, NPK sebesar 3,17 juta ton, SP-36 sebesar 325,13 ribu ton, ZA sebesar 759,1 ribu ton, dan ZK sebesar 14,02 ribu ton.
Adapun, realisasi produksi pupuk itu berasal dari lima anak perusahaan yakni PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kaltim, dan PT Pupuk Iskandar Muda.
Menurut Direktur Produksi Pupuk Indonesia, Bob Indiarto, salah satu keberhasilan Pupuk Indonesia Grup mencapai target produksi pada 2021 karena mengimplementasikan manufacturing excellence dan sistem digital fertilizer guna memonitor seluruh aspek kinerja pabrik serta menunjang kinerja produksi seperti peningkatan efisiensi bahan baku dan biaya pemeliharaan, meningkatkan reliability, dan menurunkan angka shutdown di pabrik.
Selain itu, pupuk Indonesia Grup juga berhasil mencatatkan produksi non pupuk sebesar 7,28 juta ton pada 2021 atau setara 101,82% dari RKAP yang ditetapkan 7,15 juta ton. Secara rinci, produksi non pupuk terdiri dari amoniak 6,15 juta ton, asam sulfat 88,6 ribu ton, asam fosfat 191,9 ribu ton, ALF3 7,27 ribu ton, HCL 15,87 ribu 8 ton, dan CO2 39,85 ribu ton.
Dengan begitu, total produksi Pupuk Indonesia Grup baik pupuk maupun non pupuk mencapai 19,52 juta ton. Angka tersebut setara 100,68% dari target sebesar 19,38 juta ton.
Dengan capaian tersebut, Bob Indiarto mengapresiasi lima anak perusahaan Pupuk Indonesia dalam hal ini para produsen pupuk yang telah menjaga produktivitas di setiap tahunnya. Menurutnya, produktivitas pupuk akan tetap ditingkatkan demi mendukung program ketahanan pangan nasional.
(Baca: Turun 13%, Subsidi Pupuk 2022 Dialokasikan Rp 25,3 Triliun)