Food and Agriculture Organization (FAO) mencatat rata-rata indeks harga pangan dunia berada di level 132,4 pada Desember 2022, turun 1,9% dibanding bulan sebelumnya (month-on-month/mom).
Penurunan itu terjadi untuk ke-9 kalinya secara beruntun dalam 9 bulan terakhir. Adapun sepanjang tahun lalu indeks harga pangan dunia sempat mencapai level tertinggi pada Maret 2022, tepat setelah Rusia memulai invasi ke Ukraina.
Serangan militer Rusia ke Ukraina berlangsung sejak 24 Februari 2022. Konflik ini kemudian mengganggu pasokan gandum dari Ukraina, sehingga memicu kenaikan harga pangan di skala global.
Berikut rincian pergerakan indeks harga pangan dunia pada Desember 2022 berdasarkan kelompok komoditasnya:
- Minyak nabati: turun 6,66% (mom)
- Serealia: turun 1,87% (mom)
- Daging: turun 1,22% (mom)
- Bahan makanan dari susu (dairy): naik 1,09% (mom)
- Gula: naik 2,45% (mom)
Indeks harga pangan dunia pada Desember 2022 juga lebih rendah 1% dibanding Desember 2021 (year-on-year/yoy). Hal ini terutama dipengaruhi harga minyak nabati yang turun 19,1% (yoy), sementara harga daging naik 2,5% (yoy), dairy naik 7,9% (yoy), dan gula naik 0,7% (yoy).
Jika dilihat rata-rata tahunannya, indeks harga pangan dunia sepanjang 2022 masih lebih tinggi 14,31% dibanding 2021. Kenaikan paling besar terjadi pada produk dairy 19,6%, diikuti harga serealia naik 17,93%, minyak nabati naik 13,9%, daging naik 10,42%, dan gula naik 4,68%.
(Baca: Ini Negara G20 dengan Inflasi Makanan Tertinggi pada Oktober 2022)