Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai tukar petani (NTP) yang merepresentasikan tingkat kesejahteraan petani berada di level 107,33 pada 2022, naik 2,57% dibanding tahun sebelumnya.
Pada 2022 ada 13 provinsi yang mencatat kenaikan NTP di atas angka nasional, sedangkan 21 provinsi lainnya di bawah rata-rata.
Kalimantan Barat mencatat peningkatan kesejahteraan petani tertinggi pada 2022, yakni 9,84%. Diikuti petani di Jambi yang NTP-nya naik 6,45%, dan Aceh naik 6,19%.
Adapun petani Sulawesi Barat mencatat penurunan kesejahteraan terdalam, degan NTP turun 3,54% pada 2022. Setelahnya NTP di Papua turun 2,03%, dan Nusa Tenggara Barat turun 1,3%.
Berikut daftar lengkap persentase kenaikan/penurunan NTP di 34 provinsi Indonesia pada 2022, diurutkan dari yang tertinggi sampai terendah:
- Kalimantan Barat: 9,84%
- Jambi: 6,45%
- Aceh: 6,19%
- Kalimantan Timur: 4,21%
- Riau: 3,94%
- Maluku Utara: 3,91%
- Jawa Tengah: 3,70%
- Maluku: 3,67%
- Lampung: 3,03
- Kalimantan Utara: 2,98%
- Bali: 2,79%
- DKI Jakarta: 2,71%
- Kalimantan Tengah: 2,59%
- Sumatra Barat: 2,56%
- Jawa Timur: 2,47%
- Kep. Riau: 2,31%
- Sumatra Utara: 2,24%
- Sulawesi Utara: 1,99%
- Jawa Barat: 1,95%
- Sulawesi Selatan: 1,87%
- Sulawesi Tengah: 1,86%
- Banten: 1,11%
- Bengkulu: 1,06%
- DI Yogyakarta: 1,05%
- Sulawesi Tenggara: 0,99%
- Gorontalo: 0,54%
- Nusa Tenggara Timur: 0,20%
- Kep. Bangka Belitung: 0,19%
- Sumatra Selatan: -0,09%
- Papua Barat: -0,24%
- Kalimantan Selatan: -0,24%
- Nusa Tenggara Barat: -1,30%
- Papua: -2,03%
- Sulawesi Barat: -3,54%
(Baca: Sekitar 40 Juta Penduduk Indonesia Bekerja di Sektor Pertanian pada Februari 2022)