Turunnya volume penjualan harga minyak sawit membuat laba emiten-emiten perkebunan pada triwulan pertama 2018 menyusut dibanding triwulan pertama 2017. Dari enam emiten yang telah mengeluarkan laporan keuangan, empat di antaranya mengalami penurunan laba di atas 50%. Sisanya, dua emiten mencatat kerugian.
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sepanjang tiga bulan pertama 2018 mencatat penurunan laba 55,03% menjadi Rp 355,5 miliar dari tiga bulan pertama tahun sebelumnya. Demikian pula laba PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) menyusut 67,3% menjadi Rp 111,2 miliar. Bahkan laba PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) menyusut 105% menjadi rugi Rp 16,1 miliar dan PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) kerugiannya meningkat 320% menjadi Rp 76,4 miliar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik volume ekspor minyak sawit periode Januari-Februari 2018 turun 6,35% menjadi 4,49 juta ton dari periode yang sama tahun sebelumnya. Demikian pula nilai ekspornya turun 18,87% menjadi US$ 3 juta. Ekspor minyak sawit Indonesia ke beberapa negara seperti Italia, Thailand, Afghanistan, serta Prancis mengalami penyusutan dalam dua bulan pertama tahun ini.