Sebaran Petani Jagung di Indonesia yang Terdampak Perubahan Iklim pada 2024

Agroindustri

Premium

Akbar Ridwan 07/10/2025 14:44 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut survei BPS, dari 36.363 rumah tangga yang menjalankan usaha pertanian jagung pada 2024, 23,79% di antaranya merasa terkena dampak perubahan iklim.

Persentase Rumah Tangga Usaha Pertanian Jagung di Provinsi Indonesia yang Merasa Terdampak Perubahan Iklim (2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Sebaran Petani Jagung di Indonesia yang Terdampak Perubahan Iklim pada 2024”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Persentase Rumah Tangga Usaha Pertanian Jagung di Provinsi Indonesia yang Merasa Terdampak Perubahan Iklim (2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, dari sampel 36.363 rumah tangga yang menjalankan usaha pertanian jagung di Indonesia, 23,79% di antaranya merasa terkena dampak perubahan iklim pada 2024.

Salah satu fenomena perubahan iklim yang dimaksud BPS adalah El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang terdiri dari tiga fase: El Nino, Normal, dan La Nina.

Menurut BPS, fenomena tersebut biasanya disertai dengan penurunan dan peningkatan curah hujan di atas curah hujan normal yang tidak menguntungkan untuk sektor pertanian, termasuk jagung.

(Baca: Potensi Kerugian Ekonomi Indonesia akibat Perubahan Iklim Meningkat sampai 2024)

Berdasarkan wilayah, fenomena ini paling banyak dirasakan petani jagung di Banten, Maluku, dan Papua Barat Daya.

Berikut 10 provinsi dengan proporsi rumah tangga petani jagung yang merasa terdampak perubahan iklim terbanyak pada 2024, menurut survei BPS:

Banten: 68,67%
Maluku: 47,33%
Papua Barat Daya: 42,86%
Nusa Tenggara Timur: 40,26%
Nusa Tenggara Barat: 36,13%
Sumatera Selatan: 35,85%
Lampung: 35,10%
Kalimantan Barat: 33,24%
Jawa Barat: 28,98%
Jambi: 26,40%

BPS mengatakan, perubahan iklim juga mempengaruhi produktivitas jagung. Sebab, rata-rata produktivitas jagung yang terdampak perubahan iklim lebih rendah dibanding yang tidak terdampak.

(Baca: Perubahan Iklim Bikin Produktivitas Jagung dan Kedelai di Indonesia Turun)

Editor : Adi Ahdiat