Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, luas areal dan produksi minyak kelapa sawit di Indonesia meningkat dalam sedekade terakhir.
"Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan cakupan administratur perusahaan kelapa sawit," tulis BPS dalam laporan Statistik Kelapa Sawit Indonesia 2023.
Pada 2023 Indonesia memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 15,93 juta hektare (ha), meningkat 3,84% dibanding 2022 serta menjadi rekor tertinggi setidaknya dalam 10 tahun terakhir.
Kemudian volume produksi minyak kelapa sawit nasional pada 2023 meningkat 0,55% menjadi 47,08 juta ton. Namun, angka ini belum memecahkan rekor produksi yang dicapai pada 2019, seperti terlihat pada grafik.
Pada 2023 mayoritas atau 28,66 juta ton minyak kelapa sawit dihasilkan oleh perkebunan swasta. Proporsinya mencapai 60,88% dari total produksi nasional.
Lalu 16,22 juta ton (34,46%) diproduksi perkebunan rakyat, dan 2,2 juta ton (4,67%) dari perkebunan besar negara.
"Produksi minyak sawit Indonesia sebagian besar diekspor ke mancanegara dan sisanya dipasarkan di dalam negeri," tulis BPS.
Pada 2023 Indonesia mengekspor minyak sawit seberat 27,54 juta ton dengan nilai US$24,01 miliar.
India menjadi negara tujuan utama ekspor minyak sawit Indonesia pada 2023 dengan volume 3,12 juta ton (86,71%). Diikuti ekspor ke Italia 0,14 juta ton (4,02%), Malaysia 0,11 juta ton (3%), Belanda 0,07 juta ton (2,08%), dan Kenya 0,07 juta ton (1,83%).
(Baca: Ini Negara Tujuan Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia pada 2023)