Laporan perusahaan rempah dan sayuran internasional asal Belanda, Ned Spice pada Maret 2024 menunjukkan bahwa Indonesia termasuk negara penghasil lada hitam dan putih terbesar global.
Volume produksi lada Tanah Air mencapai 30 kilo metrik ton (kmt) pada 2022/2023. Bobot tersebut menempatkan Indonesia di posisi keempat teratas.
Angka tersebut turun 30,23% dibanding 2021/2022 yang sebesar 43 kmt. Ned Spice menyebut, penurunan memang terjadi di sejumlah negara produsen terbesar karena berkurangnya areal tanam dan cuaca buruk.
Kendati demikian, posisi Indonesia mengungguli China yang memproduksi 24 kmt pada periode yang sama, Sri Lanka 20 kmt, dan Kamboja 19 kmt.
(Baca juga: Bangka Belitung Jadi Penghasil Lada Terbesar Nasional)
Sementara itu, urutan pertama ditempati oleh Vietnam dengan bobot produksi 185 kmt pada 2022/2023. Disusul Brasil sebesar 98 kmt dan India 52 kmt.
Data Ned Spice juga menunjukkan bahwa produksi lada global diestimasikan sebesar 465 kmt pada musim awal 2024. Adapun stoknya diprediksi sebesar 428 kmt dan permintaan membubung hingga 529 kmt.
Menurut Ned Spice, kenaikan harga akan mendorong petani untuk mengintensifkan upaya pertanian mereka, sehingga meningkatkan hasil panen per hektar di tahun-tahun mendatang.
Namun, hal tersebut memerlukan waktu dan faktor lain, seperti cuaca yang harus membaik.
"Penanaman baru membutuhkan waktu untuk membuahkan hasil, sehingga negara asal seperti Vietnam tidak akan segera pulih," tulis Ned Spice yang dikutip Senin (22/7/2024).
Disclaimer: artikel ini mengalami perubahan redaksional, semula hanya mencantumkan lada hitam menjadi lada hitam dan putih atau lada secara umum pada Kamis, 25 Juli 2024 pukul 00.40 WIB.
(Baca juga: 5 Rempah dengan Harga Paling Mahal di Dunia, Ada dari Indonesia)