Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), total luas perkebunan rakyat di Indonesia mencapai 17,5 juta hektare (ha) pada 2023.
Perkebunan rakyat merupakan perkebunan yang dikelola masyarakat secara mandiri, dikelompokkan ke dalam usaha kecil/usaha rumah tangga, dan umumnya menggunakan teknologi sederhana.
Pada 2023, minyak kelapa merupakan komoditas yang paling banyak dihasilkan oleh perkebunan rakyat, yakni 16,30 juta ton. Disusul produksi inti sawit sebanyak 3,26 juta ton; kelapa 2,85 juta ton; dan karet 2,43 juta ton.
Perkebunan rakyat juga memproduksi gula tebu sebanyak 1,44 juta ton; kopi 756,1 ribu ton; kakao 640,7 ton; tembakau 237 ribu ton; jambu mete 164,1 ribu ton.
Ada juga kelompok rempah dalam daftar ini. Tercatat, cengkeh sebanyak 134,1 ribu ton; lada 70,2 ribu ton; dan pala 43,8 ribu ton.
Di samping itu, BPS mencatat tidak ada hasil panen dari perkebunan kapuk, kayu manis, kemiri, pinang, panili, sereh wangi, dan jarak kepyar sepanjang tahun lalu.
Sebagai informasi, hampir seluruh hasil perkebunan rakyat ini masuk dalam kategori tanaman tahunan, kecuali gula tebu, tembakau, dan nilam yang tergolong tanaman musiman.
(Baca juga: Indonesia Termasuk Penghasil Lada Hitam Terbesar Global 2023)