Kurma merupakan salah satu buah yang kerap disantap saat berbuka puasa di bulan Ramadan. Tak hanya manis rasanya, buah ini memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti untuk melancarkan sistem pencernaan, menstabilkan gula darah, hingga mencegah anemia.
Namun, buah ini tak bisa ditanam disembarang tempat dengan wilayah yang beriklim tropis seperti di Indonesia atau wilayah dingin seperti di Rusia.
Berdasarkan data Food & Agriculture Organization of United Nation (FAO), mayoritas produsen kurma berasal dari negara-negara Timur Tengah. Buah kurma dapat tumbuh subur lantaran di wilayah tersebut memiliki tipe lahan yang kering dan tandus.
Laporan FAO mencatat, Mesir merupakan produsen kurma terbesar di dunia. Negara ini memproduksi sebanyak 1,74 juta ton kurma sepanjang 2021.
Selanjutnya, Arab Saudi menempati peringkat kedua negara produsen kurma dunia dengan menghasilkan 1,56 juta ton kurma. Iran dan Algeria menyusul dengan produksi kurma masing-masing sebanyak 1,3 juta ton dan 1,18 juta ton.
Irak juga masuk ke dalam daftar produsen buah kurma terbesar dunia, dengan total 750,22 ribu ton. Lalu, diikuti oleh Pakistan 532,87 ribu ton, dan Sudan 460,09 ribu ton.
Berikut daftar 10 produsen buah kurma terbesar di dunia pada 2021:
- Mesir: 1.747.714,68 ton
- Arab Saudi: 1.565.830 ton
- Iran: 1.303.716,84 ton
- Algeria: 1.188.803 ton
- Irak: 750.225 ton
- Pakistan: 532.879,55 ton
- Sudan: 460.096,55 ton
- Oman: 374.200 ton
- Uni Emirat Arab: 351.077,48 ton
- Tunisia: 345.000 ton
(Baca: Selain Uni Emirat Arab, Ini Negara Eksportir Kurma Terbesar di Dunia)