Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO) yang dipublikasian Kementerian Pertanian (Kementan), Indonesia menjadi negara penghasil bawang putih terbesar ketiga di ASEAN selama tahun 2014-2018.
Rata-rata produksi bawang putih di Tanah Air pada periode tersebut sebesar 23.431 ton dengan kontribusi 7,46% dari total produksi bawang putih ASEAN.
Produksi bawang putih di Indonesia masih jauh dengan Myanmar yang menduduki peringkat pertama di ASEAN. Rata-rata produksi bawang putih periode 2014-2018 di Myanmar tercatat sebesar 208.340 ton atau memberikan kontribusi 66,29% di ASEAN.
Kemudian, Thailand berada di posisi kedua dengan rata-rata produksi bawang putih sebesar 73.654 ton atau 23,44%. Adapun, Filipina dan Timor Leste berada di bawah Indonesia dengan rata-rata produksi bawang putih berturut-turut 8.438 ton (2,69%) dan 411 ton (0,13%).
Secara tren, perkembangan produksi bawang putih di ASEAN menunjukkan tren yang meningkat bahkan sejak 1981 hingga 2018. Dalam kurun waktu tersebut, telah terjadi peningkatan produksi bawang putih ASEAN dengan rata-rata peningkatan sebesar 2,08% per tahun.
Jika ditinjau dari sisi produktivitasnya, Indonesia menempati peringkat pertama dalam hal produktivitas bawang putih yang mencapai 8,49 ton per hektar pada 2014-2018. Sementara itu, produktivitas bawang putih ASEAN hanya sebesar 6,88 ton per hektar.
(Baca: Volume & Nilai Impor Bawang Putih Melonjak pada 2020)