Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), populasi sapi perah di Indonesia mencapai 507 ribu ekor pada 2022.
Populasinya menyusut 12,9% dibanding 2021 (year-on-year), sekaligus menjadi rekor terendah sejak 2018.
(Baca: Indonesia Berpotensi Kekurangan Produksi Susu sampai 2026)
Seiring dengan berkurangnya sapi perah, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian (Pusdatin Kementan) menilai Indonesia berpotensi kekurangan produksi susu sampai beberapa tahun ke depan.
Dalam laporan Outlook Komoditas Peternakan Susu Tahun 2022, Pusdatin Kementan memprediksi selama 2022—2026 volume produksi susu nasional hanya mampu tumbuh rata-rata 0,65% per tahun.
Sementara rata-rata pertumbuhan konsumsi susu sapi nasional sepanjang 2022—2026 diprediksi mencapai 2,07% per tahun.
"Konsumsi susu sapi yang terus meningkat di Tanah Air ternyata belum bisa diimbangi dengan kemampuan peternak sapi nasional untuk menyediakan produksi susu sapi yang berkualitas," demikian dikutip dari laporan Pusdatin Kementan.
Pusdatin Kementan menyebut ada beragam hal yang menghambat produksi susu nasional, seperti sulitnya mencari pakan hijauan untuk sapi perah, mahalnya harga bahan baku pakan konsentrat, penurunan genetik sapi perah, sampai manajemen peternakan yang belum optimal.
Pusdatin Kementan juga menilai, jika tak ada perubahan signifikan dalam produksi susu nasional, maka kondisi defisit akan terus terjadi.
"Kekurangan persediaan susu ini akan membuka keran impor susu dari negara-negara produsen seperti Amerika, Australia, Selandia Baru, dan Eropa," dikutip dari laporan tersebut.
(Baca: 10 Negara Penghasil Susu Sapi Terbesar di Dunia 2023)