Konsumsi minyak sawit domestik terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama untuk produksi biodiesel.
Hal ini terlihat dari data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
(Baca: Ekspor Sawit Indonesia Meningkat pada 2023, tapi Nilainya Turun)
Menurut data GAPKI, sepanjang 2023 total konsumsi minyak sawit dalam negeri mencapai 23,21 juta ton.
Konsumsinya bertambah sekitar 2,07 juta ton atau tumbuh 9,8% dibanding 2022 (year-on-year).
Jika dirinci, konsumsi tersebut paling banyak digunakan untuk pembuatan biodiesel, baru kemudian untuk pangan.
Pada 2023 konsumsi minyak sawit untuk biodiesel mencapai 10,65 juta ton atau 45,9% dari total konsumsi nasional.
Sementara konsumsi minyak sawit untuk pangan sekitar 10,3 juta ton atau 44,4% dari total konsumsi nasional.
"Dengan diimplementasikannya B35, konsumsi minyak sawit untuk biodiesel selama 2023 telah melampaui konsumsi untuk pangan dalam negeri," kata GAPKI dalam siaran persnya (27/2/2024).
Selain untuk pangan dan biodiesel, pada 2023 ada juga minyak sawit yang dikonsumsi industri oleokimia, dengan volume 2,27 juta ton atau 9,8% dari total konsumsi nasional.
Dalam industri oleokimia, minyak sawit digunakan untuk menghasilkan senyawa seperti fatty acid dan fatty alcohol, yang kemudian menjadi bahan baku untuk surfaktan, sabun, kosmetik, deterjen, dan lain-lain.
(Baca: 10 Komoditas Ekspor Andalan Indonesia Melemah pada 2023)