Kementerian Pertanian mengestimasi ketersediaan konsumsi kedelai per kapita per tahun di Indonesia sebesar 12,15 kilogram (kg) pada 2020. Artinya, Indonesia diperkirakan mampu menyediakan konsumsi kedelai untuk setiap warganya sebanyak 12,15 kg per tahun pada tahun lalu.
Angka tersebut naik 19,43% dari 2019 yang sebesar 10,17 kg per kapita per tahun. Hal tersebut diduga terjadi karena adanya resesi ekonomi imbas pandemi virus corona Covid-19, sehingga daya beli masyarakat terhadap protein hewani menurun dan mengalihkan konsumsinya ke olahan kedelai seperti tahu dan tempe.
Selain itu, peningkatan konsumsi kedelai lantaran masyarakat golongan menengah ke atas makin banyak yang menerapkan gaya hidup vegan. Mereka lebih mengutamakan menu makanan yang berasal dari sayur dan buah-buahan.
Meski demikian, Kementerian Pertanian memperkirakan ketersediaan konsumsi kedelai per kapita per tahun menurun sejak 2021-2024. Penurunannya diproyeksikan sekitar 1,48% hingga 5,13% setiap tahunnya. Hal tersebut seiring dengan semakin berkurangnya produksi kedelai di dalam negeri dalam empat tahun ke depan imbas lahan yang semakin menyempit.
Ketersediaan konsumsi kedelai per kapita per tahun dihitung berdasarkan produksi dikurangi dengan volume net ekspor. Perhitungan tersebut kemudian dibagi lagi dengan jumlah penduduk Indonesia pada periode yang sama.