Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memproduksi 641,7 ribu ton kakao pada 2023.
Angka tersebut turun 8,9 ribu ton (1,37%) dari tahun sebelumnya yang mencapai 650,6 ribu ton. Dalam 5 tahun terakhir, volume produksi kakao Indonesia turun 93 ribu ton (12,66%).
Sulawesi Tengah tercatat sebagai penghasil kakao terbesar nasional pada tahun lalu, yakni 130,8 ribu ton. Jumlah ini berkontribusi sebanyak 20% dari total produksi kakao di Indonesia pada 2023.
Selanjutnya, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan menempati urutan kedua dan ketiga provinsi penghasil kakao nasional pada 2023, dengan volume produksi masing-masing 107,8 ribu ton dan 82,5 ribu ton.
Di sisi lain, ada 2 provinsi yang tercatat tidak menghasilkan kakao pada 2023, di antaranya Kep. Riau dan DKI Jakarta.
Berikut 10 provinsi penghasil kakao terbesar nasional pada 2023 menurut BPS.
- Sulawesi Tengah: 130,8 ribu ton
- Sulawesi Tenggara: 107,8 ribu ton
- Sulawesi Selatan: 82,5 ribu ton
- Sulawesi Barat: 66,2 ribu ton
- Lampung: 49,5 ribu ton
- Sumatera Utara: 36,7 ribu ton
- Aceh: 36,6 ribu ton
- Sumatera Barat: 35 ribu ton
- Nusa Tenggara Timur: 21,1 ribu ton
- Jawa Timur: 20,1 ribu ton
Berikut 10 provinsi penghasil kakao paling rendah di Indonesia pada 2023.
- Kalimantan Selatan: 0,1 ribu ton
- Kep. Bangka Belitung: 0,3 ribu ton
- Kalimantan Barat: 0,7 ribu ton
- Jawa Barat: 0,7 ribu ton
- Kalimantan Utara: 0,8 ribu ton
- Jambi: 0,9 ribu ton
- Papua Barat: 1 ribu ton
- Riau: 1 ribu ton
- Sulawesi Utara: 1,3 ribu ton
- Kalimantan Tengah: 1,5 ribu ton
(Baca: Indonesia Produksi 307,2 Ribu Ton Jahe pada 2021)