Nilai Tukar Petani Terus Makin Turun

Agroindustri
04/04/2017 14:24 WIB
Indeks Nilai Tukar Petani 2016-2017
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Nilai Tukar Petani (NTP) nasional untuk Maret 2017 sebesar 99,95 atau turun 0,38 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan ini disebabkan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 0,39 persen lebih besar dari penurunan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,01 persen. Penurunan tertinggi dialami oleh petani Tanaman Pangan yang mencapai 0,71 persen.

NTP yang kurang dari 100 berarti petani mengalami defisit. Pendapatan petani turun dan lebih kecil dari pengeluarannya. Dengan kata lain, harga yang dibayar petani lebih tinggi dibandingkan yang diterima. Nilai tukar petani ini menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi untuk biaya produksi. Artinya, semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani, begitu pun sebaliknya.

Sejak awal 2016, nilai tukar petani menunjukkan kecenderungan menurun. Hal ini merupakan indikasi awal yang menunjukkan bahwa kesejahteraan petani masih minim. Meskipun NTP hanya salah satu indikator untuk mengukur kesejahteraan para petani di Indonesia.

Data Populer
Lihat Semua