Nilai ekspor non migas Indonesia ke Jepang sepanjang 2016 mencapai US$ 13,21 miliar senilai Rp 175 triliun, meningkat tipis 0,89 persen dari tahun sebelumnya. Nilai ekspor non migas ke Negeri Sakura hanya sekitar 10,06 persen dari total ekspor non migas 2016 sebesar US$ 131,34 miliar, masih di bawah nilai ekspor ke Amerika Serikat maupun ke Cina.
Untuk meningkatkan hubungan bilateral perdagangan Indonesia-Jepang, Perdana Menteri Shinzo Abe pada 15-16 Januari berkunjung ke Indonesia. Selain membawa para CEO perusahan Jepang, PM Abe juga akan menciptakan peluang bisnis di bidang irigasi dan konvensi pantai senilai 74 miliar yen sekitar Rp 8,6 triliun.
Amerika Serikat masih menjadi tujuan utama ekspor non migas Indonesia. Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor ke Negeri Paman Sam pada 2016 mencapai US$ 15,68 miliar senilai Rp 208,6 triliun, tumbuh 2,46 persen dari tahun sebelumnya. Nilai ekspor non migas ke Amerika tersebut sekitar 11,94 persen dari total ekspor non migas Indonesia. Sedangkan ekspor non migas ke Cina pada 2016 mencapai US$ 15,1 miliar senilai Rp 200,78 triliun, meningkat cukup signifikan 13,9 persen dari tahun sebelumnya. Porsi ekspor ke Negeri Tirai Bambu mencapai 11,49 persen dari total ekspor non migas Indonesia.