Pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang berlangsung pada 8 November 2016 waktu setempat menjadi perhatian para investor di seluruh dunia. Hasil perhitungan pemilihan suara antara calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dan dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dapat mempengaruhi arah investasi para pengelola dana global kedepannya.
Untuk sementara, keunggulan Donald Trump dari Partai Republik dibandingkan lawannya untuk menjadi presiden Amerika berikutnya direspon negatif oleh pasar. Harga-harga saham di bursa Asia langsung berguguran pada perdagangan Rabu, 9 Oktober 2016.
Investor bursa India dan Jepang bereaksi paling keras sehingga harga-harga saham di kedua negara tersebut turun lebih dari 4 persen, menurut data Bloomberg hingga pukul 11:00 WIB. Bursa Hong Kong juga mengalami penurunan cukup tajam lebih dari 3 persen. Demikian pula harga-harga saham di bursa Jakarta juga turun 1,85 persen.