Total biaya untuk memproduksi cabai rawit per satu hektar tanaman mencapai Rp 37 juta. Ongkos tersebut dikeluarkan oleh petani bila cabai ditanam pada musim kemarau. Pada saat musim penghujan, ongkos usaha tanaman cabai menjadi lebih kecil yakni sekitar Rp 28 juta per hektare.
Menurut Badan Pusat Statistik, biaya produksi terbesar usaha tanaman cabai yang harus dikeluarkan oleh petani adalah untuk upah pekerja dengan porsi mencapai 55 persen. Sedangkan untuk kebutuhan pupuk dan pestisida masing-masing sebesar 13 persen dan 2 persen. Dari total biaya yang harus ditanggung oleh petani tersebut, nantinya petani akan mendapatkan hasil penjualan sebesar Rp 63 juta.
Dalam Laporan Statistik Data Ekonomi Sosial 2016 yang dipublikasikan September lalu disebutkan bahwa produksi cabai rawit di Indonesia pada 2014 mencapai 800 ribu ton. Produksi ini mengalami kenaikan sebanyak 86,98 ribu ton (12,19 persen) dibandingkan jumlah produksi 2013 lalu. Kenaikan produksi cabai rawit dari tahun 2013 ke tahun 2014 terjadi di Pulau Jawa sebesar 26,59 ribu ton (5,99 persen) dan di luar Pulau Jawa sebesar 60,39 ribu ton (22,41 persen).