Indonesia berpotensi membangun ekosistem industri kendaran listrik (EV) beserta baterainya. Menurut data Kementerian BUMN, Indonesia menguasai 30% cadangan nikel dunia, bahan baku baterai EV. Jumlahnya setara dengan 21 juta ton.
Selain itu, Indonesia juga memiliki sejumlah bahan baku lain yang berguna dalam pembuatan baterai. Negara kepulauan ini mengandung 1,2 miliar ton aluminium, 51 juta ton tembaga, dan 43 juta ton mangan.
Kekayaan alam Indonesia menambah optimisme guna membangun industri baterai EV dan kendaraannya. Sehingga pemerintah menjadikannya sebagai tumpuan program prioritas pemerintah.