Pada awal Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dicanangkan pembangunan pembangkit listrik 35.000 Mega Watt (MW). Mega proyek listrik tersebut untuk mewujudkan elektrifikasi 100 persen pada 2024. Namun, data Kementerian Sekretariat Kabinet (KSP) menunjukkan bahwa dalam tiga tahun kepemimpinan Jokowi baru 758 MW atau sekitar 2 persen yang sudah beroperasi. Dari total kapasitas listrik 35.826 MW. Meski begitu, pemerintah tetap komitmen untuk menyelesaikan mega proyek tersebut dan akan memasuki tahap konstruksi selambat-lambatnya pada 2019.
Sebagian besar, mega proyek listrik tersebut dalam tahap konstruksi, yakni mencapai 14.768 MW atau sekitar 41 persen dari target. Kemudian yang sudah selesai Power Purchase Agreement (PPA) sebesar 8.750 MW atau sekitar 24,2 persen. Lalu dalam tahap pengadaan mencapai 4.590 MW atau 12,81 persen, dan yang baru dalam tahap perencanaan mencapai 6.970 MW atau 19,46 persen dari total target.
Ketersediaan listrik merupakan komponen penting untuk meningkatkan produktivitas nasional. Untuk itu, pemerintah berupaya meningkatkan layanan listrik bagi masyarakat hingga ke pelosok nusantara. Dari 12 ribu desa yang belum teraliri listrik pada 2014, kini tinggal 2.500 desa yang belum menikmati.