Data PLN pada Maret 2022 menunjukkan tarif listrik di Indonesia tergolong murah dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara.
Saat ini, rata-rata tarif listrik Indonesia tercatat sebesar Rp1.445 per kWh untuk pelanggan rumah tangga nonsubsidi.
Angka tersebut lebih murah dari tarif listrik rumah tangga Vietnam yang sebesar Rp1.532 per kWh, ataupun Thailand yang sebesar Rp1.597 per kWh.
Tarif listrik rumah tangga di Filipina mencapai Rp2.421 per kWh, sedangkan tarif tertinggi ada di Singapura Rp2.863 per kWh.
Konflik Rusia-Ukraina yang meletus sejak akhir Februari 2022 telah menyebabkan peningkatan harga-harga komoditas, termasuk minyak mentah, gas alam, dan batu bara, yang kemudian berdampak pula pada naiknya harga energi seperti listrik dan bensin.
Hingga saat ini pembangkitan listrik Indonesia utamanya masih bersumber dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.
Untuk mencegah peningkatan tarif listrik signifikan, pemerintah telah mewajibkan perusahaan batu bara menyisihkan 25% pasokannya untuk kebutuhan domestik (domestic market obligation/DMO).
Harga batu bara DMO pun ditetapkan sebesar US$70 per ton, jauh lebih rendah dari harga batu bara acuan (HBA) yang sebesar US$288,4 per ton pada Maret 2022.
(Baca Juga: Ini Jumlah Bahan Bakar untuk Listrik PLN selama 2021)