Berbagai negara di dunia mulai beralih memanfaatkan kendaraan listrik. Sehingga permintaan untuk baterai pendukung kendaraan tersebut, yakni lithium ion pun meningkat. Perusahaan Tiongkok, Contemporary Amperex Technology (CATL) digadang-gadang mampu memproduksi baterai hingga 307 gigawatt hours (GWh) pada 2028 mendatang.
Perusahaan terbesar Korea Selatan, LG Chem menyusul dengan kemampuan kapasitas produksi mencapai 237 GWh pada 2028. Tesla dari Amerika Serikat mengikuti dengan 135 GWh.
Sejumlah negara mulai memberikan subsidi dan mendorong masyarakatnya agar menggunakan mobil listrik. Selain itu, perusahaan-perusahaan juga menekankan pada transisi energi yang ramah lingkungan, guna memitigasi perubahan iklim, seperti dilansir dari Statista.